Tugas Ilmu Sosial Dasar
Nama : Annafsul Muthmainnah
Kelas/Npm : 1KA06/11113111
Pergaulan bebas
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dewasa
ini, kejadian pergaulan bebas yang terjadi di kalangan remaja banyak
berasal dari eksploitasi seksual pada media yang ada di sekeliling kita.
Eksploitasi seksual dalam video klip, majalah, televisi dan film-film
ternyata mendorong para remaja untuk melakukan aktivitas seks secara
sembarangan di usia muda. Dengan melihat tampilan atau tayangan seks di
media, para remaja itu beranggapan bahwa seks adalah sesuatu yang bebas
dilakukan oleh siapa saja, dimana saja. Pergaulan bebas juga tidak hanya
pergaulan sex saja melainkan juga pemakaian obat-obat terlarang, tauran
atau aksi yang merugikan masyarakat lainnya.
Belum
lama ini ada berita seputar tentang keinginan sekelompok masyarakat
agar aborsi dilegalkan, dengan dalih menjunjung tinggi nilai hak azasi
manusia. Aborsi atau abortus berarti penguguran kandungan atau membuang
janin dengan sengaja sebelum waktunya, (sebelum dapat lahir secara
alamiah). Ini terjadi karena tiap tahunnya peningkatan kasus aborsi di
Indonesia kian meningkat, terbukti dengan pemberitaan di media massa
atau TV setiap tayangan pasti ada terungkap kasus aborsi. Jika hal ini
di legalkan sebgaimana yang terjadi di negara-negara Barat akan
berakibat rusaknya tatanan agama, budaya dan adat bangsa. Berarti telah
hilang nilai-nilai moral serta norma yang telah lama mendarah daging
dalam masyarakat. Jika hal ini dilegal kan akan mendorong terhadap
pergaulan bebas yang lebih jauh dalam masyarakat.
Melihat berbagai fakta yang
terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan pemudi yang terjerumus
ke dalam lembah perzinahan (Free sex), disebabkan terlalu jauhnya
kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah kurangnya
pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara
pria dan wanita. Disamping itu didukung oleh arus modernisasiyang telah
mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat.
2. Tujuan Penulisan
Tujuan
dari penulisan makalah tentang verisi konflik ini bertujuan agar
mahasiswa/i dapat memberikan gambaran dan inforamsi terhadap pergaulan
bebas yang terjadi pada saat ini, dan dapat memberikan solusi untuk
maslah dalam pergaulan bebas ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pergaulan Bebas
Kita
tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku
menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas
norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar
baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu
labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang
benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan
teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi
generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
Topik
seksualitas dan remaja sering membuat orang tua dan remaja tidak
nyaman. Ini bisa sulit bagi beberapa orangtua bahkan membicarakan
masalah seksualitas, dan bahkan lebih sulit harus orang tua mencurigai
anak mereka secara seksual promiscuous. Beberapa orang tua ingin
menghadapi masalah seksual atau perilaku seksual yang tidak pantas pada
anak-anak mereka, namun menghindari masalah perilaku tersebut dapat
sebagai berisiko sebagai perilaku sendiri. Tidak hanya promiskuitas
seksual menyebabkan risiko kesehatan yang serius pada anak Anda, dapat
merusak harga diri dan kesehatan emosional dari remaja berkembang.
Remaja sering ikut serta dalam mengambil risiko perilaku. Hal ini tampaknya menjadi tema umum di antara remaja, tetapi bisa menjadi masalah serius pada remaja bermasalah. Seks dapat menjadi outlet untuk frustrasi seorang remaja yang berjuang, banyak cara yang sama obat dan alkohol berfungsi sebagai outlet. Dengan cara ini, seks menjadi obat, cara untuk melarikan diri perasaan dan kebingungan emosional. Namun, seperti dengan obat apapun, ada sebuah tendangan. Setiap remaja yang bertindak keluar seksual akan mulai merasakan berkurang nilai dan harga diri.
Remaja sering ikut serta dalam mengambil risiko perilaku. Hal ini tampaknya menjadi tema umum di antara remaja, tetapi bisa menjadi masalah serius pada remaja bermasalah. Seks dapat menjadi outlet untuk frustrasi seorang remaja yang berjuang, banyak cara yang sama obat dan alkohol berfungsi sebagai outlet. Dengan cara ini, seks menjadi obat, cara untuk melarikan diri perasaan dan kebingungan emosional. Namun, seperti dengan obat apapun, ada sebuah tendangan. Setiap remaja yang bertindak keluar seksual akan mulai merasakan berkurang nilai dan harga diri.
Dalam
beberapa kasus, seks bisa digunakan sebagai senjata atau pertahanan.
Seorang remaja mungkin melihat seks bebas sebagai cara untuk menunjukkan
orang tua bahwa ia adalah "bebas," orang dewasa, seseorang yang dapat
"melakukan apapun" yang mereka ingin lakukan. Membiarkan orang muda
untuk terus melihat seks dalam seperti cara yang tidak dewasa dan
merusak diri sendiri emosional dapat menyebabkan masalah jangka panjang
dengan hubungan intim, serta kesehatan fisik anak. HIV dan AIDS,
penyakit menular seksual, dan kanker leher rahim semuanya telah
dikaitkan dengan perilaku seksual bebas. Ancaman terhadap kesehatan
seksual remaja adalah cukup untuk menjamin intervensi harus Anda menduga
anak Anda bertindak dalam cara ini.
2.2 Penyebab & Dampak Maraknya Pergaulan Bebas Remaja Indonesia
Ada
banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja
mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu
kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan/agama dan
ketidakstabilan emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang
tidak terkendali, seperti pergaulan bebas & penggunaan narkoba yang
berujung kepada penyakit seperti HIV & AIDS ataupun kematian.
Berikut ini di antara penyebab maraknya pergaulan bebas di Indonesia:
1. Sikap
mental yang tidak sehat, Sikap mental yang tidak sehat membuat
banyaknya remaja merasa bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya
merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami
karena daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang
dipacu dengan penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang
tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang
menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak,
dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi
anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup
yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal
berdampak negatif, contohnya dengan adanya pergaulan bebas.
2. Pelampiasan
rasa kecewa yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan
kekecewaannya terhadap orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu
membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus menerus(baik dari
segi prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan
peraturan yang terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang memberikan
masalah dalam sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil dalam
mengatur emosi, dan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di
sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak nyaman
dalam lingkungan hidupnya. Kegagalan remaja menyerap norma, Hal ini
disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi
yang sebenarnya adalah westernisasi.
Dampak
dari pergaulan bebas, Pergaulan bebas identik sekali dengan yang
namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa
di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba. Ini identik sekali dengan
adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS. Dan pastinya
setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang
dari segala segi.
BAB III
ANALISIS DAN SOLUSI
3.1 Analisis
Lagi-lagi
moralitas dikalangan remaja mulai hancur dan terkikis banyak pula
penyebabnya.Dan apabila moralitas dikalangan remaja kita saat ini masih
hancur,tentu saya tidak dapat memprediksi masa depan indonesia seperti
apaYang terakhir apabila moral di kalangan remaja pada saat ini masih
hancur tentu persatuan dan kesatuan tidak akan terjalin dengan erat.
Sebuah
penelitian yang dilakukan oleh perusahaan riset Internasional Synovate
atas nama DKT Indonesia melakukan penelitian terhadap perilaku seksual
remaja berusia 14-24 tahun. Penelitian dilakukan terhadap 450 remaja
dari Medan, Jakarta, Bandung dan Surabaya. Hasil penelitian tersebut
mengungkapkan bahwa 64% remaja mengakui secara sadar melakukan hubungan
seks pranikah dan telah melanggar nilai-nilai dan norma agama. Tetapi,
kesadaran itu ternyata tidak mempengaruhi perbuatan dan prilaku seksual
mereka. Alasan para remaja melakukan hubungan seksual tersebut adalah
karena semua itu terjadi begitu saja tanpa direncanakan. Hasil
penelitian juga memaparkan para remaja tersebut tidak memiliki
pengetahuan khusus serta komprehensif mengenai seks. Informasi tentang
seks (65%) mereka dapatkan melalui teman, Film Porno (35%), sekolah
(19%), dan orangtua (5%). Dari persentase ini dapat dilihat bahwa
informasi dari teman lebih dominan dibandingkan orangtua dan guru,
padahal teman sendiri tidak begitu mengerti dengan permasalahan seks
ini, karena dia juga mentransformasi dari teman yang lainnya.
Kurang
perhatian orangtua, kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak
pada pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang melakukan
hubungan suami istri di luar nikah sehingga terjadi kehamilan dan pada
kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung jawab
terjadilah aborsi. Seorang wanita lebih cendrung berbuat nekat (pendek
akal) jika menghadapi hal seperti ini. Pada zaman modren sekarang ini,
remaja sedang dihadapkan pada kondisi sistem-sistem nilai, dan kemudian
sistem nilai tersebut terkikis oleh sistem nilai yang lain yang
bertentangan dengan.
Solusi
untuk menyelesaikan masalah pergaulan bebas. Kita semua mengetahui
peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, penyaluran minat
dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap
orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun
kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja masih banyak remaja
yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain daripada
solusi di atas masih banyak solusi lainnya. Solusi-solusi tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki
cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam
“kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak
memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga
apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya
dengan positif.
2. Menjaga
keseimbangan pola hidup. Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan
mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat,
misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu
luang dengan kegiatan positif
3. Jujur
pada diri sendiri. Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu
ingin yang terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas
tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi
dan diri mereka sendiri.
4. Memperbaiki
cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik
dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang
berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan
orang-orang di sekeliling kita.
5. Perlunya
remaja berpikir untuk masa depan. Jarangnya remaja memikirkan masa
depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan
terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah
untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi
dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja. Dengan
itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal
menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV &
AIDS nantinya.
Selain
usaha dari diri masing-masing sebenarnya pergaulan bebas dapat
dikurangi apabila setiap orang tua dan anggota masyarakat ikut berperan
aktif untuk memberikan motivasi positif dan memberikan sarana &
prasarana yang dibutuhkan remaja dalam proses keremajaannya sehingga
segalanya menjadi bermanfaat dalam kehidupan tiap remaja.
REFRENSI
http://id.wikipedia.org/wiki/Akibat_Pergaulan_Bebas
http://gejolakremaja.comxa.com/mencegah_p_ergaulan_bebas.html
http://www.slideshare.net/gueste322183f/akibat-pergaulan-bebas-presentation
http://www.republika.co.id/search/pergaulan%20bebas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar